Wednesday, May 13, 2009

SAMPAI SENJA HILANG




Adakala saat senja menghiasi cakrawala langit
Senyuman sang bulan, menghiasi indahnya semesta hari itu

Gadis bersandar disudut....
Menghela napas....penuh hikmah dan memandang kosong penuh tanya

Jejaka merengkuh pundak sang gadis,
Menatap tiap sudut wajah gadis dengan penuh kekaguman….

Mereka bertatapan….
Tanpa suara
Sehingga hanya suara angin yang berbisik terdengar....

Diam..
Kaku.....
Seakan semua alam menmbinasakan suara mereka.....

Jantung berdegup kencang.....
Darah mengalir dengan deras...
Pegangan mereka semakin erat

Gadis terus menatap sang Jejaka....

Suara keluar dari bibirnya yang tampak ragu untuk berucap...
“Bilakah kau sadari, sayang .... Apakah rasa itu punya batas ¿ “

Sang Jejaka, menatapnya dan berkata “ Adakah batas itu menyiksamu, sayang ¿”

Gadis berkata “ Apakah itu menyiksa? Jika aku tak bisa bernapas karena takut akan kehadirannya ¿ “

Bintang bersinar dengan terang.....
Seakan menyaksikan pergulatan dua jiwa yang penuh dengan ketakutan.....

Jejaka berkata “ akan ada saatnya untuk semua...jika blum ada saatnya, sebaiknya abaikan itu dengan hening hatimu “

Gadis berkata lirih “ adakah hening hati dapat bertahan dari simpul2 kusut yang mengikatnya ?”

Jejaka tertawa lirih dan berkat “ hening hati berteman dengan ketulusan, sayang “

Jejaka kembali berkata, “ aku kembali pulang, sayang….”

Gadis berkata, “ pada siapakah aku bersandar ? jiwaku sekarang hilang....”

Jejaka menjawab “ jiwamu tidak hilang tapi sudah tertusuk saat kamu bersandar, sayang....”

Gadis tertunduk dan berkata “ memang semua sudah musnah, sayang…. Tak kutemukan satu sudutpun berisi kekuatan untuk bertahan “

Jejaka berkata “tidak musnah, tapi timbul tenggelam “

Gadis berkata “ apakah ini akhir dari satu masa, sayang ? adakah hatimu yang luas tak dapat menopangku kembali ?

Jejaka menjawab “ aku tak bisa membawamu melangkah…Aku ingin kembali ke dalam dekapan rasa “

Mereka hanya terdiam kembali….
Dalam hati, gadis berkata “ aku ingin memelukmu sekali saja lagi…Aku akan merindukan diriku yang terdiam dalam ruang hatimu yang hangat”

Jejaka berkata lirih dalam hati “adakah batas itu hadir, sayang…smua letupan rasa terasa hampa…kutemukan sudut nyamanku dalam riak kesendirian…”

Mereka tetap terdiam…
Hanyut dan berteman dengan hening…..

Terus dibawah senja….
Sampai senja hilang ….
Mereka tetap terdiam dan meradang,,,,


by : Nda @ corne of her heart ...
Jakarta, May 11 2009

No comments:

 
Designed by Lena